Driving multi-lane roundabouts

In a multi-lane roundabout, you will see two signs as you approach the intersection: The yellow "roundabout ahead" sign and a black-and-white "lane choice" sign. You will need to choose a lane prior to entering the roundabout.


You choose your lane in a multi-lane roundabout the same way you would in a traditional multi-lane intersection. To go straight or right, get in the right lane. To go straight or left, get in the left lane. Drivers can also make U-turns from the left lane. The graphics below show what turns can be made in multi-lane roundabouts. The arrows in yellow show the movements that can be made from the right lane, and the arrows in green show the movements that can be made from the left lane.
.Making a right turn    Going straight through a roundaboutMaking a left turn    Making a U turn  Once you have selected your lane, watch for pedestrians in the crosswalk as you approach the roundabout.At the dashed yield line, look to your left and yield to drivers already in the roundabout. Remember, in a multi-lane roundabout, you must yield to both lanes of traffic.Once a gap in traffic appears, merge into the roundabout and proceed to your exit. Look for pedestrians and use your turn signal before you exit. If there is no traffic in the roundabout, you may enter without yielding.
Category: 0 komentar

Driving single-lane roundabouts

As you approach a roundabout, you will see a yellow "roundabout ahead" sign with an advisory speed limit for the roundabout. 


Slow down as you approach the roundabout, and watch for pedestrians in the crosswalk. Continue toward the roundabout and look to your left as you near the yield sign and dashed yield line at the entrance to the roundabout. Yield to traffic already in the roundabout. Once you see a gap in traffic, enter the circle and proceed to your exit. If there is no traffic in the roundabout, you may enter without yielding. Look for pedestrians and use your turn signal before you exit, and make sure to stay in your lane as you navigate the roundabout.
Category: 0 komentar

Lumpur Lapindo Bisa Perkuat Bangunan Tahan Gempa


YOGYA (KRjogja.com) - Lumpur Lapindo ternyata bisa digunakan untuk meminimalkan kerusakan bangunan akibat gempa. Dimana lumpur ini memiliki kandungan silikat (SiO2) tinggi yaitu di atas 50 persen yang dapat memperkuat konstruksi bahan bangunan.
Penelitian mengenai pengembangan lumpur lapindo sebagai bahan campuran material bangunan tersebut dilkakukan oleh Dosen Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ir. As'at Pujianto, MT. Yakni mengenai 'Rekayasa Bahan Komposit Geopolimer, Serat Gelas, Lumpur Lapindo, Poliester untuk Rumah Hunian'.
Menurutnya, salah satu prinsip agar bangunan tahan gempa adalah dengan cara membuat bangunan ringan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan material ringan, yaitu dengan cara mengganti material konvensional menjadi material komposit yang memiliki kekuatan, ketahanan panas dan lentur tinggi.
"Salah satunya adalah komposit geoplimer yaitu serat gelas, lumpur Lapindo, dan poliester, yang akan dibuat menjadi material konstruksi seperti genteng dan profil komposit. Prinsipnya adalah dengan memperingan bangunan menggunakan bahan komposit yang memiliki kekuatan, ketahanan lentur dan ketahanan panas tinggi," paparnya di kampus UMY, Selasa (23/2).
Dijelaskannya, bahan komposit merupakan bahan gabungan dari dua atau lebih bahan yang berlainan. Bahan komposit pada umumnya terdiri dari dua unsur yaitu serat (fiber) sebagai bahan pengisi dan bahan pengikat serat-serat tersebut yang disebut matrik.
“Di dalam komposit unsur utamanya adalah serat sedangkan bahan pengikatnya menggunakan bahan polimer yang mudah dibentuk dan mempunyai daya pengikat yang tinggi. Penggunaan serat sendiri yang utama untuk menentukan karakteristik bahan komposit seperti kekakuan, kekuatan serta sifat-sifat mekanik yang lain” jelasnya.
Selain itu diterangkan, bahan polimer merupakan jenis resin termoset. Polimer mempunyai kegunaan yang luas dalam industri kimia, teknik, listrik, mekanik dan sipil sebagai bahan perekat, cat pelapis dan benda-benda cetakan. Selain itu polimer mempunyai kekuatan yang tinggi serta mempunyai ketahanan kimia yang baik.
“Serat gelas dan polimer tersebut kemudian dicampur dengan lumpur Lapindo. Pemilihan lumpur Lapindo itu sendiri karena memiliki kandungan silikat (SiO2) tinggi yaitu di atas 50 persen. Selain itu penggunaan lumpur dilakukan juga sebagai upaya untuk ikut memanfaatkan lumpur Lapindo” paparnya.
Untuk proses pembuatannya sendiri adalah lumpur lapindo dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam open. Dipanaskan dalam suhu 800 derajad Celcius selama 4 jam. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan berbagai bahan pelarut dan unsur lain yang merugikan seperti C dan sulfur. Kemudian lumpur yang sudah dikeringkan, dihancurkan sampai halus untuk dicampurkan dengan serat fiber dan polimer atau resin.
"Bahan komposit yang sudah jadi nantinya dicetak dan dapat digunakan untuk menggantikan semen, batu bata, beton, bahkan genteng. Bahan ini relatif ringan sehingga dapat menekan jumlah korban jiwa maupun kerusakan yang berarti ketika terjadi gempa,” imbuhnya. (Ran)
Category: 0 komentar

Aspal


Aspal adalah material utama pada konstruksi lapis perkerasan lentur (flexible pavement) jalan raya, yang berfungsi sebagai campuran bahan pengikat agregat, karena mempunyai daya lekat yang kuat, mempunyai. Sifat adhesi, kedap air dan mudah dikerjakan. Aspal merupakan bahan yang plastis yang dengan kelenturannya mudah diawasi untuk dicampur dengan agregat lebih jauh lagi, aspal sangat tahan terhadap asam, alkali dan garam-garaman. Aspal akan mudah dicairkan jika dipanaskan, atau dilakukan pencampuran dengan mengencer petroleum dalam berbagai kekentalan atau dengan membuat emulsi bahan alam yang terkandung dalam hampir semua minyak bumi yang diperoleh sebagai hasil penyulingan.

Defenisi aspal adalah campuran yang terdiri dari bitumen dan mineral, sedangkan yang dimaksud dengan bitumen adalah bahan yang berwarna coklat hingga hitam, berbentuk keras hingga cair, mempunyai sifat lekat yang baik larut dalam CS2 dan CCI4 yang mempunyai sifat berlemak dan tidak larut dalam air.

Secara kimia bitumen terdiri dari gugusan aromat, naphten dan alkan sebagai bagian-bagian terpenting dan secara kimia fisika merupakan campuran colloid, dimana butir-butir yang merupakan bagian-bagian yang padat (asphaltene) berada dalam fase cairan yang disebut malten.

Aspal yang digunakan untuk material jalan terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

a. Aspal alam

b. Bitumen (aspal buatan)

c. Ter
Category: 0 komentar

Geogrid Solusi Buat Jalan Berlubang

 
Gambar 1. Pemasangan GeoGrid pada jalan Raya [www.roadtraffic-technology.com]

GeoGrid (Enkagrid) merupakan bahan Geosynthetics yang berfungsi sebagai lapisan perkuatan (reinforcenent) untuk lereng jalan dan lain2, enkagrid mempunyai kuat tarik yang besar sampai 180 kN, untuk itu product jenis ini sangat sesuai untuk di pakai pada konstruksi jalan baru yang lapisan tanah dasarnya ber CBR rendah dibawah 2 %. GeoGrid sangat baik digunakan pada jalan raya yang berada pada struktur tanah yang kurang labil, sehingga jalan raya yang berlubang akan dapat teratasi.
Gambar 2. Penggunaan GeoGrid pada Rel Kereta api [www.railway-technology.com]
Gambar 3. Pemasangan GeoGrid pada Lereng rawan longsor [www.treehugger.com]

Category: 0 komentar

Desain Struktur Bangunan


mesjidpadang3zq1

Desain Struktur Bangunan

Desain struktur merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses perancanaan bangunan. Proses desain ini dapat dibedakan dalam dua bagian. Pertama, desain umum, yaitu pemilihan type struktur dari berbagai alternatif yang memungkinkan. Selain itu, tata letak struktur, geometri atau bentuk bangunan, tinggi lantai, jarak antar kolom dan material bangunan ditetapkan secara tentatif. Dan tahap kedua yang merupakan desain terinci, yaitu penentuan besar penampang – lintang balok – kolom dan elemen struktur lainnya.
Tiga jenis bahan yang paling sering digunakan dalam kebanyakan struktur adalah kayu, baja dan beton bertulang. Beton bertulang adalah unik, dimana dua jenis bahan yaitu baja tulangan dan beton dipakai secara bersamaan. Beton bertulang lebih sering digunakan di Indonesia untuk pembangunan gedung, karena bahan ini mudah didapat sehingga dirasakan lebih ekonomis dibanding konstruksi lainnya.
Untuk itu, dalam merencanakan bangunan bertingkat perlu diperhitungkan kekuatannya. Kekuatan ini dimaksudkan agar bangunan dapat menahan beban puncak (maksimal) selama usia bangunan. Maksud beban puncak yaitu beban terbesar yang dapat dipikul oleh suatu struktur. Unsur yang juga berkaitan dengan kekuatan struktur adalah daktilitas yang bertujuan mampu untuk menahan beban luar, terutama struktur tahan gempa.
Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia dalam perjalanan sejarahnya.
Karena bangunan berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dalam perjalanannya, manusia memerlukan ilmu atau teknik yang berkaitan dengan bangunan atau yang menunjang dalam membuat suatu bangunan. Perkembangan Ilmu pengetahuan tidak terlepas dari hal tersebut seperti halnya arsitektur, teknik sipil yang berkaitan dengan bangunan. Bahkan penggunaan trigonometri dalam matematika juga berkaitan dengan bangunan yang diduga digunakan pada masa Mesir kuno dalam membangun Piramida. Bahkan pada masa sekarang, bangunan bangunan berupa gedung tinggi dianggap merupakan ciri kemajuan peradaban manusia.
Pada awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana dan prasarana ataupun infrastruktur dalam kehidupannya. Seperti halnya memanfaatkan gua sebagai tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-bahan untuk membuat infrastruktur seperti halnya batu, tanah dan kayu. Kemudian setelah ditemukan bahan bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat alat atau benda yang menunjang sebuah bangunan seperti halnya barang logam dan mengolah bahan bahan alam seperti mengolah batuan kapur, pasir dan tanah. Dalam perkembangannya, manusia membuat bahan bahan bangunan dari hasil industri atau buatan manusia yang bahan-bahannya bakunya diambil dari alam.
Category: 0 komentar

Sumur serapan



Berbagai aktivitas manusia dan daerah pembangunan yang berkembang pesat akan mengakibatkan semakin meningkatnya kebutuhan terhadap lahan. Perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian dan hutan menjadi lahan untuk perumahan, akan berpengaruh pada berkurangnya tingkat peresapan air ke dalam tanah yang menyebabkan banjir pada musim hujan dan menurunnya permukaan air tanah.

Terjadinya banjir pada kawasan perumahan dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
  1. Pengembangan rumah yang melewati batas.
  2. Sistem drainase yang tidak terencana dengan baik
  3. Masih kurangnya kesadaran para penghuni kawasan permukiman terhadap pengelolaan sampah.

Untuk mencegah hal-hal diatas maka dapat digunakan Konstruksi Sumur Resapan Air ( SRA ) karena ada beberapa pertimbangan yaitu :
1.      Pembuatan konstruksi SRA tidak memerlukan biaya besar.
2.      Tidak memerlukan lahan yang luas, dan
3.      Bentuk konstruksi SRA sederhana.

Jadi dengan pertimbangan hal-hal diatas sumur resapan dapat diterapkan dan metode pembuatannya juga sudah banyak dikenal masyarakat dan dapat diimplementasikan pada setiap bangunan seperti unit perkantoran, tempat-tempat rekreasi, olah raga, pada ruas-ruas jalan, lapangan terbang, dan lain sebagainya. Baca selanjutnya, silakan download

Category: 0 komentar